web widgets

Jumat, 17 Februari 2017

PUISI

Kehilangan
Oleh: Rani Syukriana Harahap

Hariku sepi
Hatiku apalagi
Kehampaan yang menemani
Bingung, sangat bingung
Aku ingin bertanya, "tidakkah ada kepedulian terhadapku lagi?"
Tentu ada, tapi bukan itu yang kumaksud
Bukan dia yang kuinginkan
Maka dari itu hari selalu terasa sepi, walau ada yang menemani
Bagai air yang diisi pada bak yang bocor, 'tetap kosong'

Hari berganti, bulan berganti, tahun pun berganti
Mencoba membuka hati, tapi selalu kandas
Terkadang kata jadianpun belum terucap, aku telah kabur
Aku tak berani menipu hatiku, tak berani menyakiti orang 'lagi'
Kubiarkan hati dalam keheningan
Kubiarkan hati dalam penantian
Walau aku tau bagaimana sakitnya sepi

Hening malam semakin menambah kesunyian hati
Semakin merobek luka
Teringat segala hal yang harusnya tak diingat
Tutur lembutmu, hangat sikapmu, dan budi pekertimu
Bagaimana mungkin dengan segala kebaikan itu kau adalah orang jahat?
Orang jahat yang melupakanku begitu saja
Orang jahat yang mengatakan aku lah yang salah
Akulah selama ini yang tidak mengerti (?)
Aku mengerti !
Aku hanya takut jika dimulai akan berakhir
Aku hanya takut kehilangan sosok yang selalu ada untukku

Aku bersyukur, paling  tidak bukan aku yang memutuskan untuk kehilangan
Aku bersyukur pernah mengenalmu.

Tertanda,
Sahabatmu